Abstrak/Abstract |
Baterai lithium-ion dikenal sebagai energy storage
karena memiliki kepadatan energi yang besar. Baterai jenis ini
dapat digunakan pada kendaraan listrik dan peralatan
kesehatan seperti kotak vaksin. Namun, kekurangan dari jenis
baterai ini yaitu tingkat produksi panas yang tinggi. Dalam
penelitian ini, BTMS yang digunakan berbasis hybrid
dengan memanfaatkan phase change materials (PCM) dan cold
plate. Sementara itu, baterai yang digunakan berupa jenis
lithium-ion 18650 dan PCM yang digunakan yaitu jenis Stearic
Acid, Natrium Hidroksida, Decahydrated Sodium Carbonate, dan
Eicosane dengan titik leleh 43°C. Dimana fluida pendingin
berupa air dengan asumsi temperatur awal sebesar 22℃ dan
pompa dipakai untuk mengalirkan air ke seluruh fasilitas
eksperimen. Setelah itu, air akan masuk ke air cooled heat
exchanger untuk didinginkan setelah menyerap kalor dari cold
plate. Hasil penelitian ini berupa desain perancangan dari
fasilitas eksperimen. Dimana cold plate yang telah dirancang
memiliki dimensi sebesar (175) × (168) × (85) mm. Pada
akhirnya, sistem pendinginan ini memiliki kemampuan untuk
menjaga suhu permukaan baterai di bawah 50°C. Selain itu, air
cooled heat exchanger ditentukan menggunakan jenis
PURSWAVE ???????????? × ???? × ???????????? yang memiliki kapasitas
pendinginan sebesar 900 W. Pompa untuk mengalirkan fluida
pendingin memakai jenis MG213XK/DC24WI dan mampu
memberikan tekanan maksimum sebesar 7 Bar. Komponen
elektronik dan instrumentasi lainya yang diperlukan, antara
lain miniature circuit breaker (MCB), battery management system
(BMS), programmable DC electronic load, power supply,
flowmeter, termokopel tipe-K, amplifier, data acquisition system
(DAQ), dan pressure gauge |