Abstrak/Abstract |
Thermal Management System merupakan hal yang penting pada suatu alat. Perangkat permesinan dituntut memiliki perfoma tinggi dengan dimensi yang kecil. Performa yang tinggi tersebut menuntut daya yang lebih besar sehingga berimbas kepada panas yang dihasilkan. Sudah banyak metode pendinginan yang dikembangkan, dan salah satunya adalah metode boiling heat transfer. Pada
penelitian ini penulis menggunakan metode sistem pendinginan flow boiling pada fins dengan variasi struktur dan fluks massa dengan fluida kerja HFE-7100. Perhitungan dan analisis dilakukan pada daya kalor 100 – 170 W dengan kondisi fluks massa sebesar 6,6 – 19,7 kg/m2·s.
Hasil perhitungan menunjukkan variasi fluks massa, berpengaruh terhadap nilai koefisien perpindahan kalor dan nilai pressure drop. Performa pendinginan dihitung dari ratio heat transfer coefficient dan pressure drop yang dihasilkan. Fluks massa 6,57 kg/m2 ·s menghasilkan performa
pendinginan paling baik dibandingkan fluks massa lain pada keempat fins. Fluks massa 19,7 kg/m2
·s memang menghasilkan nilai heat transfer coefficient paling tinggi, namun kenaikan tersebut juga diikuti dengan kenaikan pressure drop yang tinggi pula yang bersifat merugikan. Pada analisis fenomena boiling variasi daya kalor berpengaruh terhadap onset nucleate boiling (ONB) dan jumlah bubble. Pada keempat fins, rata-rata onset nucleate boiling terjadi pada input daya sebesar 120 W pada fluks massa 6,6 kg/m2 s. Frekuensi bubble yang dihasilkan juga akan bertambah seiring bertambahnya input daya dan fluks massa yang diberikan |